Christine Hakim Minta Jakarta Dibom, Adegan Pembuka The Last of Us Episode 2 yang Mencekam

- Rabu, 25 Januari 2023 | 09:25 WIB
Christine Hakim dan Yayu Unru dalam The Last of Us episode 2. (Pongky Oloan)
Christine Hakim dan Yayu Unru dalam The Last of Us episode 2. (Pongky Oloan)

INDOTREN.COM – Penampilan aktris senior Indonesia, Christine Hakim pada serial HBO The Last of Us episode 2 menjadi pembicaraan.

Berperan sebagai Profesor Ratna, seorang ahli mikologi, penampilan Christine Hakim yang kurang dari 10 menit pada adegan pembuka The Last of Us episode mampu membuat serial itu kian mencekam.

Penampilan Christine Hakim pada adegan awal itu membuat apa yang akan dihadirkan dalam serial The Last of Us jauh lebih menakutkan dibandingkan adegan awal The Last of Us episode 1.

Segmen pembukaan The Last of Us episode 1 sebenarnya sudah menampilkan betapa mengerikannya infeksi jamur yang ganas dan mampu mengendalikan inangnya, manusia.

Baca Juga: Tantowi Yahya: Secangkir Kopi adalah Produk Seni

Di awal episode1 itu, tokoh utama Joel Miller dan putrinya, Sarah Miller, mendengar berita di radio tentang gangguan pasokan makanan di Jakarta, ibu kota Indonesia.

Berita itu muncul beberapa jam sebelum wabah jamur ganas melanda Texas, tempat tinggal Joel dan Sarah.

Kemudian, pada scene awal The Last of Us episode 2, penonton di bawa ke suasana Jakarta sebelum berita yang didengar Joel dan Sarah.

Baca Juga: 18 Klub Tampil di Liga Bolavoli Ivoko XIV 2023 di Bogor

Jamur yang menyebabkan wabah Cordyceps disebut berasal dari pabrik tepung dan biji-bijian di Jakarta.

Jamur itu bermutasi dan mencemari tepung, yang kemudian dikirim ke seluruh dunia dan digunakan dalam berbagai produk.

The Las of Us episode 2 dimulai pada tahun 2003. Seorang tentara datang ke sebuah rumah makan nasi Kapau di Jakarta, di mana seorang wanita yang sedang menghabiskan makan siangnya.

Baca Juga: Bagas/Fikri Ganda Terakhir Lolos ke 16 Besar Indonesia Masters 2023

Perempuan itu adalah Ibu Ratna, seorang profesor mikologi di Universitas Indonesia.

Pemerintah Indonesi membutuhkannya untuk memeriksa tubuh seorang wanita, yang memiliki lubang peluru di kepalanya dan bekas gigitan di kakinya.

Halaman:

Editor: Aleks. M

Sumber: Indotren.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X