INDOTREN.COM - Anak-anak pengungsian terpusat Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah lebih dari sepekan terhenti karena sekolah mereka roboh oleh gempa berkekuatan Magnitudo 5,6.
Kendati masih dalam kondisi serba terbatas, namun antusiasme anak-anak untuk belajar sangat tinggi.
Sebagaimana yang terlihat pagi ini, Jumat, 2 Desember 2022, dari balik tenda darurat yang didirikan di lapangan bola basket SMP Negeri 1 Cugenang.
Asa dan semangat anak-anak seakan terpancar dari wajah yang berseri-seri saat mereka mengikuti pelajaran dan kegiatan lainnya.
Baca Juga: MENGGEMPARKAN! Pengusaha Terkemuka Yogyakarta Tewas Dibunuh Cucunya, Ini Temuan Polisi
Dari balik tenda berukuran tak kurang dari 6 x 10 meter, sorak-sorai anak-anak pun bak memecah lara, mengubah duka menjadi suka.
Satu demi satu mereka berebut kesempatan menjawab pertanyaan dari guru pendamping.
Tak ragu, mereka bahkan turut ambil bagian untuk maju ke depan saat diberi kesempatan untuk bernyanyi dan memperagakan bagaimana cuci tangan yang benar.
Kehadiran tenda belajar itu menjadi pelita harapan bagi anak-anak. Kepercayaan diri mereka bangkit dan seakan menolak untuk larut dalam kesedihan.
Artikel Terkait
Perkosa Kowad Saat Tugas Pengamanan KTT G20 di Bali, Perwira Paspampres Langsung Dipecat
Waspada Pergerakan Tanah di 10 Wilayah Jakarta terutama Saat Hujan Deras
Mayor Paspampres Pemerkosa Kowad Kostrad Ditetapkan Sebagai Tersangka
Tertangkap Polisi Saat Tawuran, 15 Pelajar Jaksel Disuruh Cium Kaki Ibunya
Mantan Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan Ditemukan Meninggal Dalam Mobil, Begini Kata Polisi