INDOTREN.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) menuding ada kekhawatiran kelompok antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus mengkritik soal cawe-cawe. Kelompok tersebut dinilai berupaya membunuh karakter dengan mengkritik cawe-cawe Presiden.
"Jangan-jangan ada rasa kekhawatiran dari 'kelompok antitesa presiden' dengan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah yang masih tinggi, 74,5 persen (Populi Centre) akan berpengaruh secara elektoral akibat Jokowi effect. Sehingga, membuat opini character assasination terhadap figur Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan demokrasi," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Jumat, 2 Juni 2023.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 2 Juni 2023: Taurus Gandakan Upaya, Cancer Cenderung Curiga
Menurut dia, Jokowi boleh bersikap tidak netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kepala Negara ikut terlibat untuk memastikan kontestasi politik tersebut berlangsung damai.
"Presiden mesti juga ikut terlibat dan bertanggungjawab agar pemilu 2024 berjalan secara luber, jurdil, aman, damai, dan bahagia," ucap Viva.
Baca Juga: Ramalan Shio 2 Juni 2023: Shio Ayam Belajar Pahami Orang Lain, Shio Babi Tak Ada Kata Terlambat
Soal cawe-cawe, kata dia, secara yuridis tidak ada aturan dan Undang-Undang yang dilanggar.Terutama Undang-Undang 7/2017 tentang Pemilu.
"Secara etis, tidak ada norma dan kepatutan yang dilanggar," ujar Viva.
Ia meyakini Jokowi tidak abuse of power atau melakukan penyimpangan kekuasaan. Yakni, dengan menggunakan fasilitas negara atau menggerakkan institusi negara untuk tujuan politik.***
Artikel Terkait
SMRC: Ganjar Pranowo, Capres Paling Dipercaya Masyarakat akan Lanjutkan Program Jokowi
Demokrat: Anies Tak Butuh "Endorse" Jokowi
Pengamat: Relawan Jokowi 'Gaspol' Dukung Ganjar Pranowo
SMRC: Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Nasdem Harap Cawe-Cawe Jokowi Tak Berujung "Abuse of Power"